2022 in Retrospect: Navigating Major Life Transitions

Tidak terasa, another year just passed. Tahun 2022 ini begitu banyak transisi kehidupan yang layak untuk di-revisit, melihat kembali tipping point yang telah dilewati. Seperti biasa di tahun-tahun sebelumnya, agenda refleksi akhir tahun menjadi momen penting untuk melihat kebelakang sejenak dan mencari pembelajaran yang bisa menjadi bekal ke depan. 

Tahun 2022 yang baru saja dilewati, bagi saya magical, banyak momen yang sebelumnya tidak pernah disangka, dan begitu banyak pertolongan Allah di dalamnya. Major life transition, tentang keputusan keputusan besar dan pengalaman-pengalaman baru. I will try to summarize those into three main memorable highlights:



Checking box: Lulus S2


Alhamdulillah, di tahun ini salah satu milestone besar itu adalah menyelesaikan studi S2 setelah defending thesis di Paris bulan Juni lalu. Setelah kurang lebih dua tahun mengikuti perkuliahan online due to COVID dari rumah di Palu, belajar hybrid di Torino, offline class di Paris, menulis thesis di Indonesia, dan finally presenting our study di Athens, adalah perjalanan panjang yang saya sendiri kadang surprised that I survived and passed these crisis phases. Tentunya melewati ini tidak mudah, masa-masa harus LDR dengan keluarga, hidup dengan jadwal perkuliahan yang padat dan pindah-pindah dari satu kota ke kota lain dengan birokrasi yang berbeda-beda. But you did it, alhamdulillah. 


Then, bagaimana rasanya setelah mendapat gelar master? Jujur, rasanya biasa saja. Kadang kita sangat menginginkan sesuatu hal namun ketika berhasil mencapai hal tersebut, kemudian berkata, oh begini ya rasanya.  Excited, bangga dan bersyukur, tentunya, namun tidak bertahan lama. Mungkin bukan gelar semata yang saya inginkan, tapi proses belajar, menemukan diri sendiri dari pengalaman pengalaman, rekan rekan dan kesempatan-kesempatan baru di belahan bumi lain yang lebih bernilai buat saya.


One picture was taken when in Athens



Kembali ke Indo (from Paris, Athens to Palu)


Keputusan kembali ke Indonesia juga menjadi satu milestone penting di tahun ini. I’ve shared some reasons why I finally decided to go back home in this post. Tentunya reverse culture shock sempat saya rasakan, terutama ketika kembali ke Palu membutuhkan adaptasi lagi yang tidak mudah, kecuali di tolong oleh Allah. Sepertinya ini salah satu keputusan baik tahun ini, karena akhirnya bisa punya baanyak waktu dengan keluarga, dan memulai kembali project lama yang tertunda karena lanjut kuliah. 


Optimisme untuk membangun kota tercinta kembali menyeruak di masa-masa ini, dan mencoba membuat beberapa program pengembangan kewirausahaan sosial. Sangat bersyukur akhirnya bisa kenal, terhubung dan berkolaborasi dengan banyak teman-teman di Palu dan di kota lain yang juga memiliki ketertarikan yang sama. Tidak mudah memang, terlebih ekosistem social entrepreneurship disini masih terbilang baru, terutama di Indonesia timur. Di tahun ini juga, karena kegiatan di Impact Palu kemudian membawa saya mengenal kembali ekosistem yang lebih besar di Indonesia, yang kemudian membawa saya ke role baru yang sebelumnya tidak pernah saya duga.


Salah satu pantai di Palu


Bertemu ekosistem yang lebih besar


Di quarter 3 tahun ini, saya berkenalan dengan beberapa organisasi yang juga puya program dan mimpi yang sama, membawa narasi skenario ekonomi alternatif di Indonesia. Saya kemudian mendapatkan kesempatan untuk terlibat dalam satu mimpi besar: membangun wadah anak muda di daerah, di beberapa kabupaten Indonesia, untuk punya wadah inkubator di daerahnya. Inkubator yang nantinya menjadi wadah anak muda mengembangkan potensi daerahnya dan menjadi center of entrepreneurship bagi UMKM lestari disana. Sebuah mimpi yang sangat relevan dengan apa yang saya kerjakan saat itu. Rasanya excited bisa tergabung dalam ekosistem yang lebih besar dan sejalan dengan apa yang diimpikan. Sebuah role yang juga membawa saya keliling beberapa Kabupaten dan bertemu anak-anak muda keren yang membuat saya semakin optimis dengan Indonesia ke depan. I believe we met and crossed path with others for a reason.


For the first time di Sintang


Really excited untuk tahun yang baru ini. Can’t wait for another surprises, pengalaman-pengalaman dan (mungkin) transisi baru lagi. Semoga Allah selalu menjaga kita semua dan memberikan petunjuk ke jalan yang terbaik di waktu yang tepat. Sampai jumpa lagi!


Komentar

Postingan Populer