Making Moments

 Beberapa bulan terakhir ini, dengan kondisi working from anywhere dan fleksibel bekerja dari mana saja, kota persinggahan selanjutnya adalah (kembali ke) Jakarta. Kota yang telah lama menjadi rumah kedua sejak 2016. Kembali merasakan macetnya peak hours, meskipun kini tidak lagi berdesak-desakan berburu tempat di gerbong KRL. Agak deg-degan sebenarnya, karena kali ini membawa Asma ikut bersama, worry dengan kondisi polusi udara yang secara konsisten buruk belakangan ini. 

Back to Jakarta

Sebenarnya keputusan tinggal di Jakarta lagi untuk sementara ini, adalah beberapa projects yang lagi dikerjakan yang lokasinya ada di Bandung dan Jogjakarta, yang lebih dekat dijangkau kalau stay di Jabodetabek. Ditambah di bulan Agustus kemarin juga ada pertemuan alumni YSEALI di Kuala Lumpur, sehingga lebih baik memang menetap sementara di Ibukota, agar tidak bolak-balik ke Palu dan meninggalkan emisi karbon yang lebih banyak (padahal emang biar lebih terjangkau aja biayanya hahaha)



When in KL

Alhamdulillah, tinggal di Jakarta dengan segala kelebihan dan kekurangannya sejauh ini bisa dilewati dengan baik. Mencoba berbagai coffee shop di daerah Kemang, Petukangan, Pesanggrahan, Pos Pengumben dan sekitarnya, daerah yang dulunya memang belum pernah dikunjungi sewaktu beberapa tahun lalu tinggal disini. Di akhir pekan, alhamdulillah banyak kesempatan yang dihabiskan bersama keluarga, untuk pertama kalinya Asma jalan-jalan ke Kebun Binatang Ragunan, jalan-jalan pagi di RPTRA, dan main ke Urban Forest di Cipete, dan piknik di Tebet Eco Park. Kesempatan ini juga dimanfaatkan untuk mampir setiap Sabtu sore ke “taman surga” di kajian offline Ustadz Nuzul Dzikri di Blok M Square. Sebuah nikmat yang tidak bisa dinilai dengan harta. Momen-momen yang akan menjadi kenangan bersama di kemudian hari. Alhamdulillah.


Dan terkadang, kesempatan ini juga dimanfaatkan untuk bertemu teman lama dan senior yang juga tinggal disini. Selagi masih bisa, bersilaturahmi membawa banyak manfaat di dunia dan akhirat. Selama masih dengan batas yang wajar dan tidak berlebihan. Momen berharga lain yang kini mulai dirasakan juga adalah perjalanan motoran pulang dari kantor atau coffee shop. Momen retrospective yang cukup useful untuk dipakai overthinking hehe. Mempertanyakan kembali keputusan-keputusan yang sudah dibuat, apakah masih di jalur yang benar, dan lain-lain. Terkadang juga kalau lagi tidak pengen reflektif, biasanya lebih memilih mendengar podcast favorit Hidden Brain atau podcastnya pak Gita Wirjawan.


Here we go again, Jakarta.


Asma di Ragunan



Komentar

Postingan Populer