There Is a First Time for Everything


Tidak terasa hampir dua bulan terakhir tidak menulis disini. Banyak kejadian dan cerita baru yang terjadi dalam hidup belakangan lengkap dengan hikmah dan lesson learned nya masing-masing. As you may know that currently, our world is changing, perubahan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Perubahan yang menuntut kita untuk beradaptasi dengan apa yang disebut ‘new normal’, yaitu sesuatu yang dulu dianggap tidak biasa justru kini dianggap hal yang biasa. Online meeting, remote working kini bukan lagi milik para pekerja startup dengan agile methodology nya, semua orang kini dituntut untuk bisa bekerja dari rumah, berinovasi dan produktif dengan resources yang ada.

Kondisi ini juga menuntut anak kost atau mereka yang tinggal sendiri, untuk bisa lebih kreatif beraktivitas dari kamarnya, dan tidak terjebak dengan kebosanan dengan rutinitas yang bisa berdampak ke kesehatan mental.  Contoh, misalnya, dengan menulis jurnal harian dan menceritakan keseharian kita di masa karantina ini, hal yang kita syukuri, pengalaman mencoba hal baru atau pelajaran/knowledge baru yang kita pelajari. Cara ini insya Allah akan cukup bermanfaat to reduce our stress, sebgai bahan refleksi atau daily learning kita, dan kedepan jika situasi ini berakhir, kita bisa mengenang masa-masa ini lagi dengan kembali membuka dan membaca catatan-catatan ini. So, mari menulis lagi.

Sometimes we need to change our work space, to get fresh air and insight 


Well, dalam situasi yang tidak mudah ini, banyak yang merasa sedih dengan terbatasnya mobilitas, terutama di Jakarta yang PSBB diperpanjang lagi dan terus diperpanjang entah sampai kapan. Belum lagi anak perantau yang tidak bisa mudik, harus menahan rindu karena penerbangan yang ditiadakan. Terlebih lagi di bulan Ramadan ini, segala keharuan itu bertambah dan bertambah. Alhamdulillah ‘ala kulli haal, segala puji bagi Allah dalam setiap keadaan. Tidaklah Allah menciptakan suatu kondisi kecuali ada hikmah dan pelajaran dibaliknya. Dari kacamata yang lebih positif, justru banyak opportunity yang dibuka, belajar skill-skill baru yang kita dapatkan dari segala platform yang menawarkan webinar, kelas online, dan masih banyak lagi. I believe we will be stronger setelah pandemi ini selesai, Insya Allah.

There is a first time for everything

Cerita sedikit di bulan Ramadan di tahun ini, ada banyak first time things yang terjadi di bulan suci ini. In this month, it's my first time to be an imam tarawih. Karena hampir semua masjid di Jakarta ditutup untuk kegiatan sholat berjama’ah, jadi tidak ada pilihan selain sholat di rumah, bersama keluarga. Ya, ini adalah Ramadan pertama sebagai kepala keluarga, walaupun shafnya masih dua aja haha. Cukup deg-degan juga dengan pengalaman jadi imam baru ini, walaupun sebenarnya sampai sekarang pun kadang masih belum percaya dengan status baru sebagai bapak rumah tangga. Tapi so far, alhamdulillah dengan segala nikmat yang sudah Allah berikan. Semoga bisa menjalankan amanah dan tanggung jawab ini sebaik mungkin. Aaamiin.

Selain tarawih, juga sahur dan berbuka alhamdulillah sekarang ada temennya 😊this is to answer the question in previous post about her. Seseorang yang hadir mengubah peta kehidupan ini. Someone who completes my deen. Partner berdiskusi sehat, curhat, canda, kajian, dan sharing mimpi mimpi kedepan. Seseorang yang kalau diingat-ingat pertemuan pertama kali dengannya, tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Unpredictable, murni kuasa Allah azza wa jalla.

Anyway, balik lagi soal situasi yang tidak menentu sekarang ini, semua orang akan merasakan hal-hal baru pertama kalinya. Yakinlah bahwa takdir Allah pasti terjadi, dan episode ini sudah dituliskan sebelumnya bahkan beribu-ribu tahun sebelum manusia dilahirkan. Episode ini Allah ciptakan untuk menyadarkan kita kalau yang berkuasa satu-satunya di muka bumi adalah Dia, sang maha pengatur dan pencipta, sedangkan kita, manusia lemah dan tidak berdaya. Ini adalah momen-momen untuk kembali taat kepadaNya, memperbanyak ibadah, tasbih, isitighfar dan doa agar kondisi ini segera membaik. Insya Allah. Dengan kondisi ini juga harusnya membuka mata kita untuk lebih peduli untuk berkontribusi kepada mereka yang terdampak secara sosial dan ekonomi, dengan apa yang bisa kita berikan.

Semoga Allah memberikan taufik kepada kita semua, dan selamat berpuasa!

Komentar

Postingan Populer