A Short Trip to Bardonecchia

Setelah terakhir kali naik gunung Lawu di tahun 2019 lalu, akhirnya di tahun ini diberi kesempatan nanjak ala-ala di salah satu area pegunungan Alpen, di perbatasan antara Italia dan Perancis. Walaupun tanpa menginap dan bermalam ditenda seperti sebelum2nya, perjalanan kali ini cukup menyembuhkan kerinduan akan naik gunung yang cukup lama tidak terealisasikan. Kali ini, alhamdulillah disela-sela weekend sebelum jadwal ujian akhir di semester 2 ini, saya dan beberapa teman mengunjungi Bardonecchia, sekitar dua jam perjalanan menggunakan kereta dari Turin.

 

Starting point dekat stasiun Bardonecchia

Setelah tiba di Stazione di Bardonecchia, rasa dan hawanya berbeda sekali dengan kota Turin. Agak lebih dingin karena posisi desa ini memang sudah cukup tinggi dibanding Torino. Kami kemudian berjalan menuju sebuah cafetaria untuk menyeruput secangkir cappuccino dan mengecek kembali perlengkapan. Sekitar jam 10.30 pagi, kami memulai berjalan menuju perbukitan. Dibawah sini terlihat berjejer rapi rumah-rumah warga lokal yang disulap menjadi toko-toko makanan, restaurant, dan ada juga yang menjual perlengkapan pertanian. Dari sini terlihat jelas pegunungan alpen yang berdiri gagah, diselimuti butiran salju diatasnya.


Without a proper costume

Walking through the alpines


Trek perjalanan ke kawasan perbukitan ini cenderung tidak begitu sulit. Ada beberapa tanjakan yang cukup curam, namun masih bisa dilewati dengan mudah. Beberapa kali kami berpapasan dengan sapi-sapi ternak warga disini. Setelah melewati trek sungai dan hutan, sekitar pukul 2 siang, kami tiba disalah satu puncak perbukitan ini. Sebuah pemandangan yang lagi-lagi membuat decak kagum akan kebesaran Allah. Dari sini terlihat jelas puncak pegunungan Alpen lainnya, juga hijaunya pepohonan alpine yang terbentang sejauh mata memandang. masyaAllah. Dibawah sana juga terlihat rumah warga, dan jalan raya yang menghubungkan Italia dan negara tetangganya, Perancis.


A view from one of the top of Bardonecchia


Tidak lama setelah sejenak menikmati pemandangan dari atas sini, kami kemudian turun, dan beristirahat di salah satu café dalam wahana Alpine coaster. Disini kami menyantap makan siang yang sudah disiapkan dari rumah. Sebuah roti isi habis dalam sekejap saking laparnya. Setelah beristirahat, kami menghabiskan sisa waktu disini untuk berjalan di sekitar desa. Suasana yang damai, ditengah terik matahari yang menyinari sore itu. Terlihat juga beberapa kuda berponi yang sedang santainya menyantap rerumputan disekitar rumah warga. Sebuah pemandangan yang indah dan sekaligus penutup perjalanan 1-day trip kami hari itu.


View setelah turun

A unicorn?

That's it for today. Semoga nanti masih diberikan kesempatan untuk bisa menikmati keindahan-keindahan alam lain di bagian belahan bumi lainnya. Aaamiin!

Komentar

Postingan Populer