Berakhir Sementara


Awal tahun ini cukup berbeda bagi saya dibanding tahun-tahun sebelumnya. Setelah short -break akhir tahun beberapa hari, diawal bulan, tidak menunggu waktu lama academic pressure langsung menghantam satu persatu. Dikarenakan jadwal akademik di kampus (dan mungkin sebagian besar universitas di eropa) punya sistem ujian semester dua kali dalam setahun: winter exam session (December - February) dan summer exam session (February - May). Itu artinya dimasa-masa itu perlu fokus dan persiapan ekstra untuk bisa lancar ikut ujiannya. Uniknya, dalam setiap periode exam itu biasanya kita bisa ikut sampai 2 atau 3 kali untuk setiap course nya, jika nilai yang pertama kita kurang puas atau insufficient. Tapi konsekuensinya, jika kita kurang puas di ujian pertama dan ternyata setelah percobaan kedua nilai kita lebih jelek, nilai yang diakui adalah ujian yang terakhir diikuti. Lumayan unik dan butuh strategi untuk bisa dapat hasil yang maksimal.

Anyway, sistem grading di kampus di Italy adalah 0-30, dengan minimum 18 untuk lulus. Jadi kalau mau dpt B mungkin itu sekitar 27-29 dan itu butuh banyak baca, menghafal, rewatch rekaman video, recall, dan persiapan lainnya yang mungkin bisa takes time berbulan-bulan. Meskipun kita bisa mengulang ujian, agak sulit untuk bisa lulus hanya mengandalkan hafalan tanpa memahami konsep dan teori yang disampaikan dosennya, dan setiap ujiannya itu tingkat kesulitan kurang lebih sama saja, so I can say it would be useless if we want to memorize key answers without understanding the concepts. Apalagi mata kuliah seperti econometrics atau statistics misalnya, yang butuh depth understanding, interpretasi, dan minimal punya basic yang kuat.

Mau cerita sedikit tentang sistem ujian online di kampus pertama, di University of Turin. Jadi, di semester 1 ini ada lima mata kuliah (plus extra course seperti Italian language course), yang semuanya memiliki jadwal ujian bersamaan dalam satu periode. Setiap mata kuliah biasanya ada 2-3 jadwal di waktu yang berbeda, dan kita bisa pilih waktu yang cocok sesuai persiapan kita. Biasanya tiap mata kuliah punya minimal 2 tipe ujian: written (multiple questions and/or open questions dan oral examination). Nah biasanya bagi saya tipe oral exam atau ujian lisan inilah yang paling mendebarkan, karena memang belum pernah ngerasain sebelumnya, dan udah overthinking duluan gimana kalau dosennya nanya sesuatu yang belum dibaca, atau tiba-tiba blank hahaha

Dan karena pandemi, kampus memberikan kelonggaran untuk bisa ikut ujian secara online, dengan berbagai aturan cukup ketat, misal dengan menggunakan browser khusus untuk mengakses soal, ID checking, sampai ada juga yang perlu memperlihatkan meja dan menyalakan kamera laptop selama ujian berlangsung. Alhamdulillah, ujian semester pertama ini berjalan lancar, walaupun harus ikut ujian jam 12 malem dan ada yang ngulang juga, tapi setelahnya super lega karena bisa selesaikan beberapa credits. Ada satu lagi matkul yang belum selesai karena ujiannya nulis paper dan deadlinenya bulan Juni. Semoga ini juga bisa selesai dengan baik nanti aamiin.

Sekian dulu cerita (dan curhat) kali ini. In sha Allah next month akan berangkat untuk memulai semester 2 di Turin (walaupun tetep online) dan semoga bisa cerita dan sharing2 lagi di sini. Terimakasih teman2 yang sudah baca. Sampai jumpa lagi in sha Allah

Allah.

One of my favorite spots for online learning at home: di bawah pohon


Komentar

Postingan Populer