Unlimited Hope

Setelah membaca berbagai konten yang membahas tentang produktivitas, ada satu perbedaan yang bagi saya sangat mendasar, yang membedakan berhasil atau tidaknya sebuah usaha yang dikerjakan. Entah itu dalam belajar, bekerja dan kegiatan sehari-hari. Hal kunci itu adalah niat. 


Banyak sekali konten, buku atau video yang membagikan tools-tools yang menjelaskan bagaimana agar lebih produktif dalam kegiatan sehari hari. Niat menjadi pembeda adalah ketika produktivitas digunakan untuk semata-mata mencari keberhasilan di dunia, bukan menjadi kendaraan ke kehidupan yang lebih abadi di akhirat. Karena dari niat yang salah di awal, harapan yang diinginkan pun hanya sebatas untuk duniawi yang semu. 


Inilah yang membedakan seseorang yang mengenal Allah, hidupnya menjadi semakin produktif karena dia punya niat yang benar dan punya harapan ke Rabb yang mampu melakukan segalanya. Harapan yang dibangun diatas iman, dan iman yang dibangun atas ilmu tentang sifat-sifat Allah. Dia akan selalu punya stok harapan yang unlimited, karena berharap kepada Allah yang Maha Kuat, Maha Adil dan Maha Bijaksana. Harapannya akan selalu ada, karena dia berharap kepada Allah yang punya stok ampunan yang tidak terbatas, misalnya dalam QS Az Zumar: 53 


Katakanlah, "Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.


Islam sejatinya adalah agama harapan. Mengutip dari Kajian Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri, bahwa banyak manusia yang hidupnya berantakan karena tidak memiliki harapan, ataupun kalau berharap, berharap kepada selain Allah, kepada manusia, makhluk yang lemah. Betapa mahalnya sebuah harapan, yang membuat seseorang dapat tetap berdiri tegak di tengah puing-puing musibah. 


Di sisi lain, harapan juga harus dipadukan dengan perasaan cemas agar seimbang. Yaitu hati harap-harap cemas, di satu sisi berharap ketika melihat dan memikirkan nikmat-nikmat Allah dan cemas ketika melihat sisi dosa, maksiat dan hak-hak Allah yang tidak ditunaikan. Perasaan takut dan harap perumpamaannya seperti dua sayap seekor burung, dua-duanya harus berfungsi dengan baik agar hatinya selamat.


#UstadzNuzulDzikriSeries

A view from western part of Palu

 

Komentar

Postingan Populer