Tentang Pujian Manusia


 Sudah lama rasanya tidak menulis untuk #UstNuzulDzikriSeries di blog ini. Jika melihat kebelakang, terakhir tulisan UNZ series ini ada di bulan Juli 2021. Dan membaca catatan-catatan summary dan takeaways yang pernah dituliskan disini, rasanya seperti kembali ‘menampar’ diri sendiri (karena masih jauh dari pribadi yang ideal) sekaligus menghadirkan perasaan optimisme tentang masa depan. Jadi kali ini mau share nother bite-sized takeaway dari kajian UNZ yang sayang kalau cuma disimpan sendiri. 


Kali ini tentang pujian manusia. Suatu hal yang disenangi bagi sebagian besar orang. Kita senang dipuji kadang bukan cuma karena sesuatu yang kita lakukan, tapi juga kadang ikut senang dipuji untuk sesuatu hal yang tidak kita kerjakan. Padahal, mentalitas seperti ini tidak disukai oleh Allah (baca QS Ali Imran:88). Senang dengan pujian manusia apalagi untuk hal yang tidak dilakukannya sama saja seperti taking credits for other people contribution, dan memperlihatkan dua kebohongan: menampilkan kebohongan itu sendiri dan mendapatkan pujian untuk hal yang tidak dilakukan.


Ini berarti kita punya standar ganda: kita marah ketika kita fitnah atau dicela, tapi kita senang dipuji yang sejatinya adalah kebohongan; hanya karena pujian tersebut menguntungkan diri kita.


Source: Pexels


Lagipula, walaupun kita dipuji karena hal yang kita lakukan, sejatinya yang pantas dipuji itu adalah Allah, yang telah menutupi aib-aib kita sehingga tidak terlihat oleh manusia. Kalau kita masih senang ketika dipuji, atau marah ketika dicela, itu adalah indikasi bahwa kita masih belum ikhlas.


Terakhir, ini ucapan dari Malik bin Dinar – rahimahullah, tentang pujian manusia, yang sangat layak untuk dibagikan: 


“Semenjak mengenal manusia, aku tidak senang pujian mereka, dan juga tidak benci celaan mereka.”

Ada yang bertanya : “Kenapa bisa demikian?”

Beliau menjawab : “Karena mereka yang (suka) memuji itu berlebih-lebihan dan mereka yang mencela itu terlalu meremehkan.”


Jadi kedepan sebaiknya tidak terlalu berlebihan dalam menyikapi pujian atau celaan manusia kepada kita.


Sekian #UstNuzulDzikriSeries kali ini, semoga bermanfaat untuk kita jiwa-jiwa yang haus pujian, termasuk diri ini.


Komentar

Postingan Populer