Rekomendasi Resources: Belajar dari Rumah

Beberapa hari terakhir saya mencoba membuka buku catatan saat masih kuliah dulu, dan menemukan salah satu quote atau statement menarik, kurang lebih seperti ini: "satu-satunya hal yang pasti di dunia ini adalah ketidakpastian itu sendiri". Statement ini awalnya muncul dari teori relativitas Albert Einstein yang kemudian dikembangkan ketika menjelaskan salah satu sifat dari waktu. Sebuah kalimat yang sangat relevan dengan kondisi saat ini: serba tidak pasti, challenging, unprecedented time, crisis, atau yang paling beken orang-orang menyebutnya dengan jargon 'new normal'. Kondisi baru dimana kita di'paksa' untuk hidup dengan pola baru, behaviour dan aturan-aturan baru yang mungkin sebelumnya tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Yes, that's the essence of life. Uncertainty.

 

Tantangannya sekarang, setiap orang dituntut bukan sebatas survive economically, tapi juga tetap sehat jiwa dan raga. Sekarang sudah mulai banyak campaign, webinar, dan tips untuk menjaga kesehatan fisik dan mental, dan terus bertumbuh sebagai individu yang berkontribusi positif untuk masyarakat. Ini menjadi tantangan, dengan semua pesimisme yang ada diluar sana, berita berita negatif di media, ditambah diri sendiri yang juga ingin menyerah, maka  ilmu dan skill untuk terus menjaga optimisme menjadi hal yang krusial dimiliki seseorang untuk tetap stay relevant, adaptive dan survive di masa-masa ini. Bukan hanya sebatas optimis atau positif tanpa ikhtiar dan tawakal yang justru membawanya makin jauh ke dalam jurang pesimisme dan putus asa. Seperti kata Ibnu Hajar al Asqolani- rahimahullah dalam Fathul Bari: "Sesungguhnya Rasulullah menyukai optimisme karena pesimisme adalah buruk sangka kepada Allah dan optimisme adalah berbaik sangka kepada-Nya." - Sebuah nasehat emas untuk menjaga optimisme di masa-masa sulit ini. 

 

Sources: Unsplash


Then, how can I stay relevant, optimist and adaptive in this situation? Tentu ada banyak hal yang bisa kita lakukan dengan waktu luang di masa karantina ini, yang akan coba saya share berdasarkan insights yang saya dapatkan dari beberapa sumber baik webinar (yang saat ini membludak), ngobrol sama orang dan pengalaman pribadi yang saya combine dengan konteks dalam bidang startup/business and personal development:  

 

Focus on the Big Picture

Kalau kata Ustadz Nuzul- hafizhahullah, penting untuk kita memahami rule of the game yang berlaku dalam hidup (sunnatullah). Bahwa episode yang kita jalani saat ini itu dari waktu ke waktu terus ada, krisis, ketakutan, kesulitan dan semacamnya dalam hidup. Untuk itu, seseorang perlu melihat jauh kedepan, mempersiapkan hari esoknya dan fokus pada gambaran besar atau tujuan hidupnya. Ini akan menjadi mustahil --to understand and capture the big picture --jika seseorang tidak terus belajar, tidak menuntut ilmu tentang the purpose of life, pattern dan tujuan besarnya. Seseorang akan kesulitan untuk hidup dengan tenang, akan terus galau dan cemas,  karena ia hanya mampu melihat dalam jarak yang pendek.  Wallahu 'alam bishawab.

 

Learned optimism

Melengkapi statement diatas soal optimisme, ada satu konsep menarik yang dulu saya pelajari yaitu: Learned Optimism. Ini sebenarnya adalah judul buku dari salah satu tokoh positive psychology dunia, Martin Seligman. Key insights dari buku ini yang bisa kita aplikasikan dengan kondisi sekarang adalah kemampuan kita untuk melihat keadaan dari kacamata optimisme memiliki banyak sekali benefit baik untuk kesehatan, performance, dan jiwa kita pada umumnya. Bahwa optimisme ini bisa dipelajari polanya dan begitu juga sebaliknya, pesimisme pun bisa kita pelajari. Tapi, optimisme yang dimaksud disini bukan sebatas berpikir positif yang bisa jatuh ke toxic positivity. Silakan beli bukunya atau nonton  bite-size tips nya di tayangan Youtube ini.

 

Upgrade diri

Terdengar klise memang, apalagi sekarang banyak yang memberikan tips semisal agar tetap bertumbuh sebagai individu. Saya setuju, dengan terus belajar hal baru, entah itu sebatas knowledge ataupun skill yang belum pernah sama sekali kita pelajari, adalah kunci untuk tetap relevan dengan kondisi dunia yang terus berubah ini. Belum lagi dengan opportunity yang saat ini bergelimpangan dimana-mana dan mudah diakses seperti webinar, online course, dan semacamnya, akan rugi rasanya jika kita tidak memanfaatkan momentum ini. 


Beberapa rekomendasi resources yang berguna (versi saya) untuk upgrade skill:

1. Futurelearn - Massive Online Open Course (MOOC) ini banyak sekali menawarkan kelas kelas berkualitas mulai dari Digital Marketing, UI/UX, Copy Writing, Programming, sampai English (IELTS/ TOEFL). Ada yang free dan berbayar.

2. Google Skillshop - Ini salah satu inisiatif dari Google yang membantu kita lebih spesifik belajar digital untuk kepentungan business atau usaha kecil dengan menggunakan tools google seperti Google my Business, Ads, Maps, dan lain-lain.

3. Google Digital Garage - Masih dari Google, kalau ini topiknya lebih general seperti Building Confidence, Career Development, Public Speaking, dll. 

4. LinkedIn Learning - Sejauh ini yang paling bermanfaat bagi saya untuk nambah ilmu baru ada di platform LinkedIn ini. Sangat sangat bermanfaat. Banyak sekali topik berkualitas yang dibawakan individu/ organisasi papan atas dunia.

5. Channel Youtube Gurunda Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri (hafizhahullah)- Rasanya tidak adil cuma memasukkan satu list untuk belajar agama disini, tapi insya Allah dengan belajar secara rutin (tentang Iman, Tauhid dan Islam secara umum) bisa membantu untuk tetap konsisten beribadah dan connect to our God, di masa pandemi ini, tentunya dengan pertolongan Allah azza wa jalla.   


Demikian beberapa website dan resources yang bisa secara gratis dimanfaatkan. Semoga ini bisa bermanfaat buat teman-teman yang sedang stuck atau ingin mengisi waktu luangnya untuk menambah ilmu dan skill baru.


Oh ya, Selamat hari raya Iedul Fitri 1441 H,


Taqobbalallahu minna wa minkum!

Komentar

Postingan Populer